Terima kasih telah berkunjung...semoga yang tertulis melekat di hati...mari kita berbagi...

Senin, 11 April 2011

Bermain Catur dan Goal Setting

Seandainya saya sebagai pemain catur mungkin saya akan mampu mengerjakan sasaran kerja yang maksimal, kenapa...? Didalam permainan catur sudah lengkap tentang cara cara menghadapi lawan dan mencapai tujuan yaitu agar mengalahkan lawan dan menang. Sebenarnya yang terbaik adalah proses untuk menangnya atau proses menuju sasaran untuk mengalahkan.
Kita tidak mengetahui langkah lawan seperti apa untuk pertama kali main, tetapi biasanya dalam menjalankan bidak kita mengerti kemana arah tujuannya, biasanya tiga langkah ke depan kita sudah mangetahui kemana arah bidak selanjutnya. Diantara bidak satu dengan yang lain adalah saling mendukung dan terkait, saling bertahan dan mempertahankan, saling menyerang dan bergerak. Semua saling membantu untuk mempertahankan dan menyerang. Ada beberapa langkah dan berbagai taktik bahkan saling berkorban untuk tujuan yang paling besar, masing masing bidak berfungsi berbeda dan mempunyai harga serta jobdisknya,semua berperan sesuai tugas masing masing mana yang jalan pertama, kedua, ketiga dan selanjutnya, siapa yang bertahan, dilapisan pertama, kedua dan ketiga. Jika kita melangkahkan bidak satu dan lainya harus mengerti resiko dan tingakt kegagalannya dan siap untuk bertahan sekuat kuatnya sampai permainan selesai.
Sasaran kerja tak ubahnya kita bermain catur juga, hanya bedanya kita langsung sebagai bidaknya. Kita dalam mencapai tujuannya harus juga terkait dengan orang orang di sekitar kita, anak buah, atasan langsung, atasan atatasnya dan orang yang berada dalam satu unit atau departemen. Semua bergerak tak ubahnya bidak untuk mencapai tujuan perusahaan yang lebih besar yang sudah di tetapkan setiap tahunnya. Kita juga mengerti dampak apa jika sasaran tak mencapai goal-nya, resikonya adalah bertahan dalam kondisi tetap, bahkan rugi yang didapat. Bahaya............
Memang beda dalam segi kebijakan, dalam main catur tidak ada mengalah dulu, tidak ada kebijakan. Sedangkan jika kinerja yang memang harus goal lebih banyak benturan manusiawi yang perlu sebagai bahan untuk mencapai peoses sasaran kerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar