Dari Jabir bin Abdullah ra. Berkata , Saya pernah mendengar Rasullullah saw. Bersabda :
“ Sesungguhnya anak Adam itu senantiasa dalam keadaan lalai terhadap apa yang di ciptkan Allah baginya. Sesungguhnya, ketika di ciptakan Tuhan, Dia berkata kepada Malaikat, ‘ catatlah rezekinya! Catatlah jalan hidupnya!, Catatlah ajalnya!, Catatlah, baik kesudahan celaka atau bahagia!, Setelah menjalankan tugas, Malaikat pun kembali.
Kemudian ditugaskan pula dua orang Malaikat untuk mencatat semua kebajikan dan kejahatan orang itu seumur hidupnya. Apabila ia menemui ajalnya, kedua Malaikat ini pun kembali.
Selajutnya Allah menugaskan Malaikat – Maut ( ‘Izrail ), untuk mengambil nyawanya. Setelah selesai dikuburkan, ruhnya dikembalikan ke jasadnya. Ketika itu datang dua Malaikat lainya ( Munkar dan Nakir ) untuk menanyainya. Setelah selesai ditanya, keduanya pun kembali.
Apabila tiba saat ( hari kiamat ), masing-masing Malaikat menulis kebajikan dan menulis kejahatan turun kembali dengan membawa sebuah buku catatan, lalu buku cattan itu digantung di leher orang itu, seraya keduanya mengiring orang itu, yang satu sebagai pemimpin, sedang yang satu lagi sebagai penyaksi.
Kemudian Rasullullah saw. bersabda lagi : Sesungguhnya suatu perkara besar sedang menantimu di hari depan, sedang kamu tak bisa menanggungnya, maka hendaknya kamu memohon pertolongan Allah Yang Maha Agung.
Hadist ini dutlis oleh al-Hafizt as- Sayuthi di dalam kitabnya, Syarhush-Shudur, yang menurutnya telah dikeluarkan oleh Ibnu Abid-Dunya dan Abu Na’im
Tidak ada komentar:
Posting Komentar