Terima kasih telah berkunjung...semoga yang tertulis melekat di hati...mari kita berbagi...

Senin, 11 April 2011

Nilai


Didalam suatu organisasi untuk pengukuran adalah dilihat dari nilai yang didapat. Apapun NILAI yang berupa angka, grafik dan bilangan sangat berarti, oleh karena itu untuk mencapainya timbul persaingan yang sangat beragam, sadar atau tanpa sadar kita masuk ke dalam pergolakan dalam memperebutkan angka angka tersebut.
Sebelum kita ada, Allah secara tidak langsung sudah memberikan nilai. Kita terlahir dengan jam, hari, tanggal dan tahun yang sudah ditetapkan. Menginjak memasuki bangku sekolah kita sudah dibiasakan mengenal nilai dengan angka, rumus dan logika. Dalam kelulusanpun nilai sangat berarti untuk melanjutkan kuliah atau bekerja. Hidup penuh nilai.

Allah mengukur hambanya dengan nilai ibadah umatnya, jika dalam melaksanakan kewajiban agamanya baik dan ibadah shalatnya khusuk, Allah akan memberikan petunjuk dengan terbukanya hati nurani yang bersih, bercahaya dan banyak rizki.
Pembahasan tentang nilai banyak faktor , dari mana kita memandang di situlah timbul kesimpulan yang kita buat. Perbedaan dalam penilaian itulah menjadikan nilai jadi penting, agar tidak terjadi kesalah pahaman, timbul aturan aturan guna mencapai, mempertahankan dan meningkatkan nilai yang sudah disepakati.
Peran penting dan sangatlah dominan adalah atasan/pimpinan. Komitmen bersama antara bawahan dan atasan sangat membantu tingkat kondusif dalam memberikan angka tersebut. Jangan membuat bom waktu dengan tidak tepatnya memberikan nilai diluar kesepakatan.

Nilai keseharian kita adalah untuk mencapai kehidupan yang mapan, semua yang dilakukan adalah ada nilainya, nilai dunia atau nilai Allah. Hasil nilai dunia biasanya berupa harta, uang, fasilitas, jabatan dll
Pengukuran tingkat keberhasilan usaha adalah nilai yang diberikan. Allah akan memberikan sesuai penghargaan sesuai yang tercantum didalam kitab suci Al-Quran, pasti lebih baik dan berlipat dari hasil nilai dunia. Nilai kejujuran sangat berperan untuk mencapai nilai tersebut. Bicara kejujuran adalah bicara hati, bekerja dengan hati jangan sebagai semboyan, lebih bermakna dan berhasil tepat guna jika di sosialisasikan dalam kehidupan dan berkarya, apapun itu yang dikerjakan.
Menang kalah, berhasil tidak ada hasil, dapat nilai dan tidak dinilai, semua kembali ke dalam hati kita masing masing, jangan menyalahkan keluarga, teman, rekan kerja, atasan/pimpinan dan apalagi tuhan. Semua sudah di atur timbangannya ( bukan artinya pasrah saja ) mereka semua punya alasan, Allah punya kehendak lain, kita tidak tahu. Perbaiki semua, kinerja dan amal ibadah kita, berdoa dan mohon petunjuk kepada Allah jalan terbaik buat kita, keluarga dan perusahaan tempat kita bekerja.
Hilangakan praduga negatif, tidak membandingkan satu dengan yang lain, kita dengan orang lain. Tepis semua sisi negatif dalam pikiran kita, bekerja dengan hati dan iklas, tenangkan bathin kita.
Jika berhasil dengan nilai terbaik, banyaklah bersyukur, jangan sombong,egois,takabur dan merendahkan orang lain. Membantu teman/kawan kita agar supaya nantinya menjadi yang lebih baik, dengan cara memberikan nasehat, dorongan dan contoh dalam bekerja, berbagi ilmu jangan pelit. Ilmu itu milik Allah untuk di amalkan bukan disimpan saja.
Pandangi jalan lurus kejujuran kita, semua keindahan hasil nantinya yang kita terima. Nilai terbaik adalah nilai Allah nilai kejujuran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar