Terima kasih telah berkunjung...semoga yang tertulis melekat di hati...mari kita berbagi...

Senin, 11 April 2011

Waktu Meng-Ajar

Begitu cepatnya waktu berjalan sampai kita kadang tak sempat terpikir kedepan seperti apa. Sekarang sudah bulan April sepertinya baru kemarin bulan Januari. Waktu berjalan secepat ini setahun seperti sebulan, sebulan begitu cepatnya seperti sehari, sehari seperti satu jam saja dan satu jam hilang begitu saja.....
Pada saat kita ngobrol dan ketemu teman, sobat karib, keluarga dan tetangga kadang ter-ucap pembicaraan yang menyangkut waktu seperti :
“ kita Jum’atan lagi...... kok cepat banget udah Jum’atan lagi yaa.....”
“ si Alisha udah mau jalan yaaaa......”
“ wah sebentar lagi anak-anak ujian nih....dan adikknya masuk sekolah deh ”
“kok sekarang musim hujan lagi yaa......”
“Butuh duit lagi nih.....untuk masuk sekolah “
“ wah si Mila udah gede bangeet yaa.....”
“ tahun ini Salsa masuk TK nih.....”
“si Desy mau lulus sarjana”
“ rambutnya bapaknya Gavril udah ubanan tuh...padahal kemarin masih hitam”
“baru aja shalat Dhuhur.... baru duduk bentar udah mau Ashar”
“sebentar lagi lebaran....ke Merak lagi.. kunjungi keluarga kakak nih...
Masih banyak lagi coletahan yang ter-ucap, sengaja maupun tak sengaja menjadi pengingatkan kita agar cepat bertobat dan menajalankan perintah agama lebih baik lagi. Musim sudah bergerak kearah tak seperti biasanya,  ulat-ulat sudah bertumbuhan banyak di daerah dari kebun sampai kerumah dan jalanan, tidak seperti biasanya. Gempa dan stunami sudah sering tersiar di tv-tv, banjir dan longsor dimana mana, dan lainnya yang kadang terpikir siklus alam berubah.


Koreksi Alam

musim berubah
alam berbenah
semua ada sebab
manusia membuat nanah

siklus terpotong
hilang tak berbekas
menjelma jadi baru
mata rantai berantai

timbul penyakit aneh
virus kebal imum
semua adaptasi
menyesuaikan dengan sendiri

semua berubah
seperti kita mengubahnya
instan dan praktis
anggapan ekonomis

dampak berbeda
timbul masalah nanti
cobaan berlanjut
generasi penerus

tidak mahu tahu
perlakuan seperti ini
mengambil untung
hutan lebat jadi gundul

tidak mahu tahu
mengebor sana sini
mengambil isi bumi
timbul erosi dan gempa bumi

tidak mahu tahu
dinamit sana sini lautan
ikan kecil dan besar rentan
penangkapan di luar kewajaran

tidak mahu tahu
semua mau enaknya
tidak mengerti dampaknya
alam akan menjadi petaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar