Berpantang melakukan dosa-dosa besar juga dalam upaya membersihkan
rohani. Di mana secara umum kemudian dikenal pantangan Ma-Lima yaitu : Main,
Madon, Minum, Maling dan Madat, yang artinya berjudi, zina, mabukmabukan, mencuri
dan penyalahgunaan narkotika.
Walau lima hal ini belum mencakup keseluruhan dosa besar tetapi
kelimanya diyakini sebagai biang dari segala dosa. Judi umpamanya, seseorang
yang sudah terlilit judi andaikan ia seorang pemimpin maka cendrung korup dan hanya
kecil kejujuran yang masih tersisa padanya.
Begitu halnya dengan perbuatan seperti zina, mabuk-mabukan,
mencuri, dan menyalahgunakan narkotika diyakini sebagai hal yang mampu
menghancurkan kehidupan manusia. Karena itu orang yang ingin memiliki kekuatan
batin yang hakiki hendaknya mampu menjaga diri dari lima perkara ini.
Seseorang yang sudah " Kecanduan " satu diantara yang
lima perkara ini bukan hanya rendah dipandang Allah, dipandangan manusia biasa
pun ikut rendah. Nurani yang kotor menyebabkan do'a-do'a tidak terkabul. Beberapa
langkah apabila dilakukan secara konsekuen, Insya Allah menjadikan manusia
"Sakti" Dunia Akhirat. Getaran batinnya kuat, ibarat voltage pada lampu
yang selalu di tambah getarannya sementara kaca yang melingkari lampu itu pun
selalu dibersihkan melalui laku-laku yang positif.
Hikmah suatu amalan ( bacaan ) biasanya terkait dengan perilaku
manusianya. Dalam hadistnya Turmudzi meriwayatkan, " Seseorang yang
mengucapkan Laa ilaha illallah dengan memurnikan niat, pasti dibukakan untuknya
pintu-pintu langit, sampai ucapannya itu dibawa ke Arsy selagi dosa-dosa besar
dijauhi ".
Hadist ini bisa ditafsiri bahwa suatu amalan harus diimbangi
dengan pengamalan. Adanya keselarasan antara ucapan mulut dengan tindakan menyebabkan
orang itu mencapai hakikatnya " Kekuatan-Kesaktian".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar